Kata : ROKOK
Pada zaman modern ini Rokok menjadi
hal yang biasa bagi kalangan remaja. Kaum remaja sekarang banyak yang
mengabaikan kesehatannya hanya demi sebatang rokok dia lebih rela tidak makan
daripada tidak merokok. Uangnya pun dihabiskan untuk membeli sebungkus ataupun
dua bungkus rokok yang bagi mereka itu adalah hal yang utama. Banyak dari para
perokok yang telah mengetahui bahaya dan dampak akan rokok tetapi masih saja
tidak bisa lepas dari barang tersebut. hal ini dimungkinkan dari dampak lingkungan sekitar mereka, karena lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang sangat besar.
Menurut hasil
dari observasi yang saya lakukan. Mereka sudah mengenal rokok dibawah usia 17
tahun dengan data 68.8% koresponden. Dan sekitar 31.3% koresponden mengenal
rokok diatas 17 tahun. Mereka awalnya hanya mencoba coba dan akhirnya lama
kelamaan mereka menjadi “candu”. Lebih dari setengah koresponden yang saya
observasi yaitu 87.5% mereka biasanya menghabiskan 1 – 12 batang sehari
sedangkan 12.5% dari mereka menghabiskan 12 – 24 batang rokok dalam sehari. 88.2% koresponden menginginkan berhenti merokok tetapi mereka tidak memiliki niat yang kuat untuk berhenti, dan 11.8% dari mereka tidak menginginkan berhenti dikarenakan sudah menjadi kebiasaan dan candu terhadap rokok.
Ketika saya mewawancarai
beberapa perokok dan non perokok. Salah satu dari mereka yang merokok awalnya
hanya iseng mencoba lalu dia menjadi candu ketika dia terbiasa dengan
lingkungan yang sekitarnya adalah perokok. Dan tidak bisa dipungkiri bahwasanya
lingkungan akan menentukan bagaimana tingkah laku, sifat dari seseorang. Lalu,
ketika saya menanyai dengan beberapa pertanyaan kepada non perokok mereka sudah
sering mengingatkan kepada teman mereka yang merokok tapi tidak ada tindakan
dari mereka yang melihatkan sikap prihatin terhadap rokok tersebut. Padahal bahaya
dari rokok sendiri sangatlah banyak.
Dari Sue Armstrong dengan judul "Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan" beberapa alasan mereka merokok mereka menjadi terbiasa untuk menghisap rokok agar dapat merasa santai, lalu mereka juga ketagihan akan nikotin tanpa nikotin hidup terasa hampa, merokok adalah "penopang" bermasyarakat. mereka merokok hanya untuk menutupi untuk menutupi rasa malu dihadapan orang lain. Dan dalam buku Ernest Caldwell dengan judul "Berhenti Merokok" awal mengenal rokok memiliki alasantertentu. kebanyakan perokok mulai menghisap rokok demi alasan yang sedikit sekali hubungannya dengan rasa. Ketka umur belasan tahun, rokok mengandung arti "kedewasaan". pada saat itu, rokok dapat menutupi perasaan canggung dalam usaha mencari jati diri. namun berbeda ketika saat remaja, rokok merupakan tanda bahwa mereka telah diterima menjadi anggota kelompok tertentu.
Jadi dalam hal ini saya menyimpulkan bahwa banyak dari mahasiswa yang telah menganal rokok dari umur 17 tahun kebawah, mereka mengetahui akan bahaya rokok tetapi masih saja melanjutkan untuk menghisapnya dan mereka tidak menghiraukan himbauan teman non perokok bahwasanya rokok itu sangat merugikan baik untuk fisik maupun finansial, Lalu, perokok tidak memperdulikan lingkungan sekitar bahwa rokok yang mereka hisap menggangguu sebagian orang yang tidak merokok. Selain itu menurut saya juga merokok hanya untuk menjaga gengsi antar sesama teman atau kelompok tertentu agar tidak dianggap culun atau kurang dewasa. Dalam buku George Target merokok merupakan perkembangan mode agar tidak ketinggalan zaman.
Dari Sue Armstrong dengan judul "Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan" beberapa alasan mereka merokok mereka menjadi terbiasa untuk menghisap rokok agar dapat merasa santai, lalu mereka juga ketagihan akan nikotin tanpa nikotin hidup terasa hampa, merokok adalah "penopang" bermasyarakat. mereka merokok hanya untuk menutupi untuk menutupi rasa malu dihadapan orang lain. Dan dalam buku Ernest Caldwell dengan judul "Berhenti Merokok" awal mengenal rokok memiliki alasantertentu. kebanyakan perokok mulai menghisap rokok demi alasan yang sedikit sekali hubungannya dengan rasa. Ketka umur belasan tahun, rokok mengandung arti "kedewasaan". pada saat itu, rokok dapat menutupi perasaan canggung dalam usaha mencari jati diri. namun berbeda ketika saat remaja, rokok merupakan tanda bahwa mereka telah diterima menjadi anggota kelompok tertentu.
Jadi dalam hal ini saya menyimpulkan bahwa banyak dari mahasiswa yang telah menganal rokok dari umur 17 tahun kebawah, mereka mengetahui akan bahaya rokok tetapi masih saja melanjutkan untuk menghisapnya dan mereka tidak menghiraukan himbauan teman non perokok bahwasanya rokok itu sangat merugikan baik untuk fisik maupun finansial, Lalu, perokok tidak memperdulikan lingkungan sekitar bahwa rokok yang mereka hisap menggangguu sebagian orang yang tidak merokok. Selain itu menurut saya juga merokok hanya untuk menjaga gengsi antar sesama teman atau kelompok tertentu agar tidak dianggap culun atau kurang dewasa. Dalam buku George Target merokok merupakan perkembangan mode agar tidak ketinggalan zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar